Selamat datang di blog SIV 034. Karya-karya dalam blog ini dibuat untuk mensukseskan SMANEKA ICT VAGANZA 2010.

Minggu, 17 Januari 2010

Jardiknas, Era Baru Pendidikan Indonesia


Sebelum kita membahas mengenai Jardiknas, ada baiknya kita melihat dahulu sekilas tentang Jardiknas berikut ini.

Jardiknas, singkatan dari Jejaring Pendidikan Nasional, adalah intranet atau Wide Area Network yang menghubungkan sekolah-sekolah di Indonesia ke dalam satu jaringan besar, dan terdiri dari 4 jaringan. Jaringan-jaringan tersebut antara lain:
1. Zona Kantor Dinas/Institusi Pendidikan,
2. Zona Perguruan Tinggi,
3. Zona Sekolah, dan
4. Zona Personal.

Jardiknas, yang sekarang dinaungi oleh Pustekkom Depdiknas, mempunyai misi mengintegrasikan sistem pendidikan nasional ke dalam sistem pembelajaran dan administrasi berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, dan bertujuan melayani e-Administrasi (di lingkungan Depdiknas dan satuan kerja terkait) dan e-Pendidikan.

Untuk mendukung tujuan Jardiknas tersebut, Pustekkom telah melaksanakan beberapa program, diantaranya penyediaan akses internet dan kelengkapannya untuk sekolah-sekolah dan satuan kerja yang belum terhubung ke internet, serta sosialisasi pemanfaatan Jardiknas ke 33 propinsi di Indonesia.

Memanfaatkan Jardiknas

Setelah kita tahu sekilas tentang Jardiknas dari bagian artikel sebelumnya, kita jadi penasaran, apakah manfaatnya bagi kita? Apakah cuma untuk online ke internet saja, atau ada hal yang lainnya?

Teman-teman, ternyata, Jardiknas sangat besar manfaatnya bagi kita. Dengan Jardiknas, kita bisa mengakses informasi-informasi yang mungkin tidak ada di buku pelajaran kita. Tidak hanya itu, kita bisa mengakses yang lainnya. Banyak sekali layanan e-Pendidikan yang disediakan oleh Pustekkom, antara lain BSE (Buku Sekolah Elektronik), TVE (Televisi Edukasi), SICERDIK (Situs Cerdas dan Mendidik), Portal Video Jardiknas, e-Dukasi.net, dan masih banyak lagi.
Misalnya saja SICERDIK. Dengan layanan SICERDIK, kita bisa belajar secara online, mengikuti latihan ujian secara online, men-download materi pelajaran online, bahkan, kita bisa menambah teman yang sama-sama online di Jardiknas tanpa dibatasi oleh jarak dan waktu. Selain itu, kita juga bisa mengikuti bimbingan belajar secara online lewat Jardiknas. Nah, banyak sekali manfaatnya, bukan?

Untuk institusi pendidikan, dengan adanya Jardiknas ini, bisa mempermudah sistem administrasi di sekolah dan ke dinas terkait. Tak perlu lagi repot-repot mendata guru dan siswa untuk satu keperluan sekolah secara konvensional. Dengan adanya Sistem Informasi Manajemen (SIM) sekolah, cukup dengan satu identitas elektronik, kita bisa mengadakan akses ke sekolah secara online, misalnya melihat nilai hasil ujian, interaksi antara guru dengan siswa (misalnya mengumpulkan tugas berbentuk dokumen ke e-mail guru), penyiapan modul pembelajaran secara online, dan masih banyak lagi.

Bagi sekolah yang letaknya agak jauh dari dinas terkait, tak perlu repot-repot datang ke kantor dinas tersebut. Cukup menggunakan Jardiknas, kita bisa memberikan laporan, data guru dan siswa, surat pemberitahuan, bahkan mengadakan rapat kerja secara online, sehingga kita tidak lagi dibatasi oleh jarak dan waktu.

Nah, banyak sekali manfaat dari Jardiknas, bukan? Dengan adanya Jardiknas, kita bisa memanfaatkan internet untuk sesuatu yang lebih bermanfaat bagi kita, memperluas cakrawala ilmu kita, dan tentunya tanpa dibatasi oleh jarak dan waktu. Oleh karena itu, mari, bersama kita sambut MASA DEPAN ICT untuk PENDIDIKAN INDONESIA....

“Karya ini dibuat untuk mensukseskan SMANEKA INFORMATICS VAGANZA 2010.”

Referensi :
Jejaring Pendidikan Nasional, http://www.jardiknas.depdiknas.go.id

BSE : Terima Kasih Depdiknas....


Harga buku pelajaran mahal, Kalau nggak bisa beli, bagaimana? (Fotokopi, donk). Padahal kan, buku pelajaran itu perlu banget buat menunjang belajar kita. Terus, gimana dong, solusinya?

Tenang, sekarang pemerintah (Depdiknas) telah mengadakan program Buku Sekolah Elektronik. Nggak perlu lagi repot-repot fotokopi segala (yang jelas melanggar hukum, sebenarnya).

BSE, atau Buku Sekolah Elektronik. Salah satu dari program Depdiknas untuk E-Pembelajaran. BSE bertujuan menyediakan buku-buku sekolah yang telah terstandardisasi yang bisa diunduh (di-download) langsung dari situs BSE secara gratis. BSE membeli hak cipta buku dari penerbit dan menyediakannya untuk umum, dan bebas difotokopi, dicetak, dan dijual sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan.

Program BSE diadakan untuk menanggapi keluhan masyarakat tentang mahalnya harga buku pelajaran, dan mengantisipasi pembajakan (misalnyaq difotokopi). Dengan BSE, buku-buku pelajaran sekolah yang bermutu bisa didapatkan dengan harga murah, bahkan gratis.

BSE, Solusi Mahalnya Buku Sekolah

Rata-rata kita, apabila tidak bisa membeli buku sekolah, pasti fotokopi. Padahal fotokopi ini melanggar hukum, yakni UU Hak Cipta. Nah, sebagai solusi, BSE menyediakan ratusan buku sekolah elektronik yang bebas di-download secara gratis, dan tentunya tidak melanggar hukum. Jangan khawatir, buku-buku elektronik tersebut, walaupun gratis, telah memenuhi standar mutu BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). Jadi, pastinya buku-buku tersebut jelas berkualitas.

Selain itu, BSE ini juga ramah lingkungan. Kita tetap bisa membaca buku tanpa perlu menebang ratusan pohon lagi di hutan (buat kertas, maksudnya). Alhamdulillah, kini kita bisa menikmati buku sekolah dengan gratis, tanpa bayar. Rakyat “miskin” pun bisa menikmati buku sekolah berkualitas, tanpa khawatir dengan biaya membeli buku yang bisa membuat kita merogoh kocek lebih "dalam". Satu kata saja, TERIMA KASIH DEPDIKNAS....

“Karya ini dibuat untuk mensukseskan SMANEKA INFORMATICS VAGANZA 2010.”


Referensi :
Website BSE, http://bse.depdiknas.go.id

NISN : Masa Depan Administrasi Siswa Indonesia


NISN (Nomor Induk Siswa Nasional) merupakan layanan sistem pengelolaan nomor induk siswa secara nasional yang dikelola oleh Bagian Sistem Informasi Biro Perencanaan Depdiknas yang merupakan bagian dari program Dapodik (Data Pokok Pendidikan) Departemen Pendidikan Nasional. Sistem ini menggunakan standar pengkodean yang telah ditetapkan dan tiap siswa yang terdaftar akan diberi kode pengenal identitas yang bersifat unik, dan berlaku sepanjang masa.

Sistem NISN bertujuan untuk mengidentifikasi peserta didik seluruh Indonesia secara standar, konsisten dan berkesinambungan. Serta menjadi pusat layanan sistem pengelolaan nomor induk siswa yang bersifat standar, terpadu dan akuntabel (dapat dipertanggungjawabkan) berbasis Teknologi Informaasi dan Komunikasi terkini.

Dengan adanya NISN sebagai program pendukung Dapodik, NISN dapat membantu program-program perencanaan pendidikan, misalnya data statistik pendidikan, program pendidikan seperti : BOS (Bantuan Operasional Sekolah), pendataan Ujian Nasional, Sistem Informasi Manajemen (SIM) sekolah, hingga pengadaan beasiswa bagi peserta didik.

Keunikan NISN

NISN menggunakan pengkodean identitas yang bersifat unik, sehingga bisa membedakan antara satu siswa dengan siswa yang lain se-Indonesia. Adanya NISN bisa membantu dalam perencanaan program-program pendidikan mulai dari tingkat nasional, propinsi, kabupaten/kota, kecamatan hingga tingkat sekolah. Misalnya BOS. Dengan adanya NISN, dana BOS yang dikeluarkan pemerintah akan tepat sasaran, karena pemerintah pusat telah memiliki data dari siswa yang akan diberi dana BOS. Begitu juga program beasiswa.

Dalam pengadaan Ujian Nasional, adanya NISN akan sangat membantu dalam pendataan jumlah peserta Ujian Nasional, persentase kelulusan, serta pemberian ijazah bagi siswa yang lulus. NISN juga akan sangat membantu dalam Sistem Informasi Manajemen (SIM) sekolah. Misalnya pendataan nilai, pendataan anggota perpustakaan, dan lain sebagainya.

Dengan adanya sistem ini, NISN akan bisa membantu segala aktivitas yang berhubungan dengan program pendidikan, secara cepat, tepat dan akurat. Dan semua hal tersebut dilakukan dengan berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.

“Karya ini dibuat untuk mensukseskan SMANEKA INFORMATICS VAGANZA 2010.”

Referensi :
Website NISN, http://nisn.jardiknas.org
 
Copyright© ICT 4 Education